Rabu, 08 Januari 2014

Resensi film White House Down

Posted by Guppy On 09.00 No comments
Jangan kaget bila film buatan Hollywood mengangkat tema tentang Presidennya atau pejabat-pejabat di lingkungan gedung putih dengan intrik politik tingkat tingginya. Jangan berharap film dengan tema seperti itu akan dibuat oleh dunia perfilman Indonesia, bisa jadi tidak akan lulus sensor. Sayangnya film ini dibuat mirip dengan Die Hard nya Bruce Willis yang menceritakan seseorang yang terjebak dalam suatu gedung yang dikuasai teroris dan melakukan perlawanan seorang diri.

John Cale (Channing Tatum) adalah seorang agen rahasia yang menjadi pengawal juru bicara Presiden Amerika. Statusnya telah bercerai dan mempunyai anak perempuan bernama Emily (Joey King) yang tinggal dengan istrinya. Cale ingin meningkatkan karirnya dengan melamar kerja sebagai agen rahasia untuk menjadi pengawal Presiden. Pada saat wawancara di gedung putih, Cale membawa serta Emily untuk diikutkan dalam tour keliling gedung putih. Sayangnya Cale gagal dalam wawancara tersebut.

Sosok Presiden Amerika digambarkan mirip dengan Barack Obama yang berkulit hitam dan kali ini bernama Presiden James Sawyer (Jamie Foxx). Cara bicara dan gaya bahasanya mirip sekali dengan Barack Obama dan juga digambarkan cinta perdamaian. Suasana gedung putih juga ditampilkan semirip mungkin dengan aslinya, tata ruang dan dekorasi betul-betul meyakinkan.

Sekelompok orang memasuki gedung putih dan meledakkan bom ditengah-tengah gedung. Timbul kekacauan dan ketakutan seluruh penghuni tak terkecuali Presiden. Beberapa orang berhasil menyelamatkan diri namun sebagian orang terjebak dalam gedung dan dijadikan sandera oleh mereka termasuk Cale. Sedangkan Emily sendiri pada saat itu sedang berada di toilet. Dengan handphonenya Emily sempat merekam orang-orang yang membawa senjata itu dan menguploadnya ke You Tube. Masyarakat akhirnya tahu bahwa yang menyerang gedung putih bukanlah teroris melainkan warga Amerika sendiri.

Presidenpun berusaha menyelamatkan diri dengan bersembunyi di bunker bersama kepala agen rahasia Walker (James Woods). Secara tak diduga Walker berkhianat dan menodongkan pistol ke arah Presiden. Karena Presiden dianggap tewas maka dilantiklah Wakil Presiden menjadi Presiden berdasarkan undang-undang yang berlaku. Walker berhasil meluncurkan bom roket ke udara dan ternyata tujuannya adalah pesawat Air Force One yang dinaiki oleh Wakil Presiden. Dan sesuai undang-undang yang berhak menjadi Presiden adalah juru bicara Presiden yaitu Raphelson (Richard Jenkins). Raphelson memerintahkan untuk menyerang gedung putih walaupun di tentang oleh bawahannya yang bernama Finnerty (Maggie Gyllenhaal).

Cale berhasil meloloskan diri dari ruang penyanderaan dan berusaha mencari anaknya. Sayangnya justru Emily ganti tertangkap dan dimasukkan ke ruang sandera. Cale berusaha menolong sang Presiden dan disisi lain juga ingin menolong putrinya. Ternyata Walker berhasil mengaktifkan bom nuklir yang ditujukan untuk menyerang negara-negara lain. Cale berjibaku untuk menggagalkan rencana itu.

Presiden berhasil selamat dan sang putri juga selamat akan tetapi dalangnya ternyata baru diketahui diakhir film yaitu sang juru bicara alias Raphelson. Motifnya adalah tidak setuju dengan keputusan Presiden yang melakukan perdamaian dengan negara-negara lain sehingga melakukan kudeta bersama kepala agen rahasia Walker. Ketika Raphelson dilantik menjadi Presiden maka dia memegang kode untuk peluncuran bom nuklir yang langsung diberikan kepada Walker. Walkerpun dengan mudah bisa mengaktifkan bom nuklir.

Yang patut diacungi jempol adalah permainan Joey King yang mampu berakting bagus padahal usianya masih anak-anak. Ekspresi wajahnya yang menggambarkan kegembiraan maupun ketakutan serta keberanian dapat terlukis dengan baik. Untuk pemain lainnya bisa dikatakan berakting dengan standard-standard saja.

Adegan perkelahian dan tembak-menembak juga dilakukan biasa-biasa saja dan tidak istimewa mengingat sudah sering ditampilkan kepahlawanan seseorang di waktu dan tempat yang salah. Film ini mempunyai durasi yang panjang yaitu 2 jam lebih. Dengan menonton film ini setidaknya anda akan tahu bila salah satu Presiden Amerika pernah selingkuh dengan salah satu artis terkenal Marilyn Monroe melewati lorong rahasia di gedung putih. Entah benar entah tidak.


sumber : http://review-filmku.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

Site search